HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump akhirnya punya akun TikTok. Padahal ia sempat melarang penggunaan aplikasi buatan China.
Dikutip dari Politico, unggahan pertama Donald Trump di aplikasi buatan ByteDance itu adalah video pendek saat ia menonton pertandingan UFC di Newark, New Jersey, Sabtu (1/6/2024).
Dalam video itu pria kelahiran 14 Juni 1946 terlihat melambaikan tangan kepada penggemarnya yang ada di lokasi yang sama.
"Presiden Trump saat ini sudah punya akun TikTok," ujar Dana White kepada penonton yang langsung bertepuk tangan riuh.
Pengumuman itu membuat Donald Trump langsung tersenyum senang.
"Saya sangat terhormat sekali," jawabnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan konten itu merupakan satu-satunya materi yang ada di akun TikTok milik Donald Trump. Hanya saja video itu langsung menuai penonton dalam jumlah besar.
Politico mengatakan keputusan Donald Trump bergabung dengan TikTok merupakan upaya untuk mencapai pemilih potensial. Langkah itu diyakni strategis menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2024.
"Kemampuan untuk melakukan penggalangan suara di berbagai platform dan media sangat penting, dan ini hanya salah satu dari banyak cara yang akan kami gunakan untuk mencapai pemilih. TikTok cenderung ditujukan kepada audiens yang lebih muda," analisa Politico.
Aplikasi buatan China itu diyakini sangat menarik bermanfaat untuk kampanye Donald Trump. Hal itu terjadi karena di TikTok terdapat rasio dua banding satu antara konten pro-Trump dan pro-Biden di aplikasi tersebut.
Langkah ini sebenarnya berbeda dengan kebijakan Donald Trump saat menjabat Presiden Amerika serikat ke-45. Selama masa kepresidenannya, dia mencoba untuk melarang aplikasi tersebut di pasar Amerika Serikat.
Belakangan ini, Donald Trump malah berubah pikiran. Ia menentang legislasi pelarangan TikTok yang ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Ada banyak hal baik dan buruk dengan TikTok,” kata Donald Trump awal tahun ini di CNBC. “Tapi yang tidak saya sukai adalah bahwa tanpa TikTok, Facebook bisa menjadi lebih besar dan saya menganggap Facebook sebagai musuh rakyat bersama dengan sebagian besar media," jelasnya.***
Social Plugin