HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Kekeringan di Kabupaten Garut telah berdampak pada kurang lebih 620 hektare lahan pertanian di seluruh wilayah tersebut.
"Tapi ini mudah-mudahan ya hujan segera turun, dan kami nyatakan sekarang ini adalah masa transisi sampai dengan tanggal 31 Oktober ya 2023 ini," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (1/10/2023).
Rudy menyatakan, selama masa transisi, pihaknya memiliki program prioritas untuk memastikan lahan pertanian seluas kurang lebih 22 ribu hektare di Kabupaten Garut mendapatkan pasokan air yang memadai, terutama di masa panen.
"Nah kita fokus ke arah bagaimana menyelamatkan (agar) tidak jadi puso, saya kira saya mohon informasi yang seluas-luasnya mengenai hal yang berhubungan dengan kekeringan terutama tanaman-tanaman padi," tambahnya.
Dalam kunjungannya di Kecamatan Cisompet, Bupati Garut mengungkapkan di daerah tersebut terlihat masih terdapat air yang mengairi lahan pertanian milik warga.
"Ini kami ada di 4 kecamatan, dan sekarang saya ada di Kecamatan Cisompet, kami melakukan pemantauan terhadap tanaman padi yang ini umurnya sekitar 32 hari yang menuju ke 40 hari, dan ini masih ada air ya," ucap Rudy.
Dia pun mengajak semua pihak untuk bergotong royong menyelesaikan permasalahan kekeringan, mengingat Kabupaten Garut saat ini dilanda musim kemarau panjang.
"Bergotong-royong menyelesaikan masalah itu adalah jauh lebih baik daripada kita berdebat satu sama lain saling menyalahkan karena ini adalah musim kemarau, musim yang selalu ada hujan dan kemarau, kebetulan kemarau sekarang ini adalah kemarau panjang, kita selesaikan masalah dengan serius," tutupnya. ***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin