HELOBEKASI.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang dilanda kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang.
Hal ini disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat ditemui di ruang rapat Bupati, Komplek Pemda, Kecamatan Cikarang Pusat, Kamis (19/10/2023).
Ia memastikan, bantuan air bersih selama masa perpanjangan Status Transisi Darurat Bencana Kekeringan Di Kabupaten Bekasi Tahun 2023 akan terus dilakukan.
“Kondisi saat ini daerah yang terdampak kekeringan ada di 47 yang ada di 10 kecamatan. Meskipun untuk beberapa desa, pengiriman air tidak se intensif sebelumnya, karena sudah ada sumber air alternatif,” ujar Dani Ramdan.
Lebih lanjut, Dani menjelaskan, dari awal penetapan status tanggap darurat bencana kekeringan pada 31 Agustus 2023, hingga pada masa perpanjangan Status Transisi Darurat Bencana mulai 12 Oktober 2023 sampai 31 Oktober 2023, cukup menguras biaya.
Kendati demikian, pada Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) perubahan Pemkab Bekasi kembali menganggarkan. Sehingga, pelayanan pada masyarakat yang terdampak kekeringan terus maksimal.
“Dari daerah sendiri, Belanja Tidak Terduga (BTT) kita terkuras. Tapi kita sudah masuk APBD perubahan sehingga ada tambahan lagi, dan bisa menyambung sampai persiapan akhir tahun bilamana ada banjir. Kita siapkan BTT-nya,” terangnya.
Lebih daripada itu, Dani menambahkan, Pemkab Bekasi juga terus berupaya yakni dengan menggandeng perusahaan, baik yang ada di dalam kawasan maupun luar kawasan industri di Kabupaten Bekasi.
“Supaya tidak menurunkan stamina dari anggaran. Perusahaan kita ajak lagi terutama perusahaan di luar kawasan. Di Dalam kawasan sendiri sudah optimal kita berdayakan,” pungkasnya. ***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin