Pesta Pernikahan di Irak Tewaskan Seratusan Orang Lebih, Ini Kata Pasangan Pengantin

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Media sosial (Medsos) sempat dihebohkan dengan sebuah tragedi kebakaran yang terjadi di sebuah acara pernikahan di Irak.

Pernikahan yang seharusnya memberikan kenangan bahagia bagi Revan dan Haneen, berbuntut bencana lantaran 100 orang lebih tamu yang datang di hari istimewa itu menjadi korban kebakaran.

Diduga kebakaran yang terjadi pada 26 September lalu, dipicu oleh kembang api yang merembet ke kain yang menggantung di langit-langit gedung pernikahan.

Kemudian, gedung pernikahan yang terletak di Distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe, hangus terbakar akibat hal tersebut. Sedikitnya 113 tamu tewas dan 150 orang mengalami luka-luka.

Revan dan Haneen untuk pertama kalinya kepada Sky News, bersuara soal insiden yang terjadi di malam pernikahan mereka.

Meskipun selamat dari kobaran api, Revan dan Haneen merasa mati di dalam. Pasalnya, Raven kehilangan 15 anggota keluarganya dalam kebakaran itu.

Tidak hanya itu, Haneen juga tidak bisa berkata-kata setelah 10 anggota keluarganya menjadi korban, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya. Sementara sang ayah, masih dirawat di RS dalam keadaan kritis.

Bencana ini bahkan membuat Revan dan Haneen tidak sanggup lagi untuk hidup di kampung halamannya karena trauma yang mendalam.

"Sudah cukup, kami tidak bisa tinggal di sini lagi. Tidak lagi. Maksudku, setiap kali kamu mencoba untuk mendapatkan kebahagiaan, sesuatu yang tragis terjadi pada kami dan menghancurkan kebahagiaan itu. Jadi, yang terbaik adalah kami pergi," ujar Revan.

"Memang benar kami duduk di sini di hadapan Anda dan masih hidup. Tapi di dalam kami sudah mati. Kami mati rasa. Kami sudah mati di dalam." tambahnya.

Api yang membakar gedung pernikahan itu menyala pada 22.45, saat Revan dan Haneen tengah berdansa di tengah ballroom.

Revan kala itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa api muncul dari langit-langit gedung.

"Mungkin karena korsleting, saya tidak tahu. Tapi apinya berasal dari langit-langit. Panasnya terasa.. Saat saya mendengar bunyi berderak, saya melihat ke langit-langit," ujarnya.***

(sumber : westjavatoday.com)