HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai jika nantinya Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas usia minimal capres-cawapres, dan Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, maka kecil potensinya untuk bisa menang Pilpres 2024.
"Ada asumsi bahwa Prabowo-Gibran akan memenangkan peraturangan politik kan begitu nih, saya tidak terlampau yakin," kata Adi dalam diskusi Total Politik bertajuk 'Makin Panas Jelang Pendaftaran Capres' di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (15/10/2023).
"Data per hari ini menyebutkan Gibran itu popularitas dan elektabilitasnya masih kalah dengan nama-nama (cawapres) yang disebutkan tadi," sambungnya.
Bahkan jika disimulasikan, pasangan calon (paslon) ini masih akan kalah dengan dua kompetitor lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dengan begitu ia menyebut bisa saja taktik ini digunakan untuk menjebak dan menjerumuskan Gibran dan keluarga Jokowi.
"Dan ini bisa saja Jokowi effect selesai, karena apapun judulnya, Mas Gibran itu bukan Jokowi. Kekuasaan politik, elektabilitas itu tidak bisa diwariskan, butuh kerja-kerja politik yang nyata," ujar dia.
Dahulu, kata Adi, masyarakat memilih sosok Jokowi, karena merupakan antitesa dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tapi per hari ini kita lihat Jokowi juga sama dengan elite yang lain. Jadi kalau mau cari wakilnya Prabowo harus mencari yang agak berbeda dengan Jokowi," tutur Adi.
"Oleh karena itu, hati-hati juga bagi pendukung 08, belum tentu dan tidak ada jaminan apapun sekalipun Prabowo dan Mas wali (Gibran) dipasangkan di 2024 akan menang," tutur dia.***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin