New York Tetapkan Keadaan Darurat Banjir, Kereta Bawah Tanah dan Bandara Lumpuh

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Hujan deras mengguyur wilayah metropolitan New York, Amerika Serikat, dan memicu banjir di kota tersebut, yang menutup jalan dan melumpuhkan sejumlah jalur kereta bawah tanah dan komuter, serta membuat banyak pengemudi terjebak di berbagai ruas jalan raya.

Banjir juga memenuhi ruang bawah tanah dan menutup terminal di Bandara LaGuardia di salah satu hari terbasah di kota New York, Amerika Serikat (AS), dalam beberapa dekade terakhir. Curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di seluruh wilayah tiga negara bagian New York.

Gubernur Kathy Hochul dan Wali Kota New York Eric Adams mengumumkan keadaan darurat dan mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di rumah jika memungkinkan. Hampir setiap jalur kereta bawah tanah di New York setidaknya ditangguhkan sebagian, dialihkan atau berjalan dengan penundaan.

"Ini peristiwa yang mengancam jiwa. Dan saya ingin semua warga New York memperhatikan peringatan itu agar kita bisa menjaga mereka tetap aman," kata Hochul

Mengutip dari laman TRT World, Sabtu, 30 September 2023, layanan kereta komuter Metro-Utara dari Manhattan ditangguhkan hampir sepanjang hari tetapi mulai dilanjutkan pada malam hari.

Jalan Rel Long Island rusak, sebanyak 44 dari 3.500 bus kota terdampar, dan layanannya juga terganggu di seluruh kota, kata pejabat transportasi umum.

"Ketika bus berhenti, Anda tahu bahwa situasinya buruk," kata Malachi Clark, siswa sekolah menengah Brooklyn, setelah mencoba pulang dengan bus, lalu berganti ke kereta bawah tanah.

Curah hujan hampir mencapai 18 sentimeter di beberapa bagian Brooklyn pada tengah hari pada Jumat kemarin, dengan setidaknya satu titik mengalami curah hujan sebesar 6 sentimeter dalam satu jam, menurut pejabat cuaca dan kota.

Intensitas curah hujan hampir 20 sentimeter di Bandara John F. Kennedy melampaui rekor sepanjang bulan ini, yang pernah dicapai saat Badai Donna pada 1960, kata Layanan Cuaca Nasional (NWS).

Banjir kala itu terjadi dua tahun setelah sisa-sisa Badai Ida menyebabkan hujan dengan rekor tertinggi di wilayah Northeast, yang menewaskan setidaknya 13 orang.

Meski tidak ada korban jiwa atau cedera parah dalam peristiwa terbaru di New York, banjir telah menimbulkan kenangan menakutkan di kalangan warga.***