HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Artis Rebecca Klopper kembali diserang dugaan video syur. Akan tetapi, ia sudah melaporkan masalah itu ke pihak berwajib.
Hal itu diungkapkan Raudhah Mariyah selaku pengacara Rebecca Klopper. Gegara dugaan video syur, kliennya disebut begitu dihujat netizen.Raudhah meminta warganet tak main hakim sendiri. Sebab, untuk melihat adanya dugaan video syur butuh pemeriksaan mendalam.
"Saya ditunjuk oleh RK atau Rebecca Klopper pada tanggal 4 Oktober 2023 pada saat kasus penyebaran konten pornografi yang baru baru beredar belakangan ini, 11 menit dan 1 menit 40 detik. Jadi ada penyebaran video bermuatan asusila yang baru baru ini menggemparkan publik di Twitter dan ada juga di Telegram dan di media sosial lain dan membawa-bawa nama klien saya, Rebecca Klopper," ujarnya saat ditemui di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, semalam.
"Untuk saya sendiri khususnya pertama-tama saya tidak membenarkan adanya kasus pelanggaran asusila yang terjadi, tetapi kita harus melihat secara jernih, secara utuh, apalagi klien saya merupakan public figure di mana dalam kasus kasus pornografi ini selalu dikaitkan bahwa perempuan adalah pelaku utama tanpa melihat jernih secara utuh di balik itu," lanjutnya.
"Untuk saya sendiri khususnya pertama-tama saya tidak membenarkan adanya kasus pelanggaran asusila yang terjadi, tetapi kita harus melihat secara jernih, secara utuh, apalagi klien saya merupakan public figure di mana dalam kasus kasus pornografi ini selalu dikaitkan bahwa perempuan adalah pelaku utama tanpa melihat jernih secara utuh di balik itu," lanjutnya.
Raudhah Mariyah menduga ada orang yang ingin menjatuhkan karier Rebecca Klopper. Sebab videonya dibagikan dengan dicicil.
"Mungkin kita bisa lihat secara data bahwa kasus kasus pornografi itu ternyata ada kekerasan berbasis gender online di mana banyak pihak-pihak memanfaatkan keadaan dan menjatuhkan korban, dalam hal ini Rebecca pada saat video pertama beredar hancur masa depannya, hancur kariernya, mimpi-mimpinya, kemudian dihantam dengan video-video lain berarti ada tujuan," tuturnya.
"Ini seperti dicicil lho video-videonya. Ada pihak yang memanfaatkan, entah itu karena sakit hati, balas dendam. Itu seperti kasus revenge porn, adanya pemerasan. Hal tersebut ada juga di kasus pertama yang mengancam dan memeras yang sudah ditangkap oleh Bareskrim," lanjutnya.
"Mungkin kita bisa lihat secara data bahwa kasus kasus pornografi itu ternyata ada kekerasan berbasis gender online di mana banyak pihak-pihak memanfaatkan keadaan dan menjatuhkan korban, dalam hal ini Rebecca pada saat video pertama beredar hancur masa depannya, hancur kariernya, mimpi-mimpinya, kemudian dihantam dengan video-video lain berarti ada tujuan," tuturnya.
"Ini seperti dicicil lho video-videonya. Ada pihak yang memanfaatkan, entah itu karena sakit hati, balas dendam. Itu seperti kasus revenge porn, adanya pemerasan. Hal tersebut ada juga di kasus pertama yang mengancam dan memeras yang sudah ditangkap oleh Bareskrim," lanjutnya.
"Ya betul (korban). Tentu kita harus melihat secara utuh kronologinya bagaimana dan kita juga sudah mengumpulkan bukti-bukti, kita sudah membuat laporan di Bareskrim. Yang kedua, langkah kita membuat permohonan perlindungan kepada Lembaga LPSK dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang concern terhadap kasus-kasus kekerasan berbasis gender online," katanya.
Karena dihantam kasus dugaan video syur lagi, bintang film Virgo and The Sparklings itu mengalami gangguan mental. Kariernya sebagai artis pun menjadi terancam.
"Pekerjaan terganggu, karier terancam, saat ini Rebecca secara mental terganggu akibat kasus ini," pungkasnya.
Karena dihantam kasus dugaan video syur lagi, bintang film Virgo and The Sparklings itu mengalami gangguan mental. Kariernya sebagai artis pun menjadi terancam.
"Pekerjaan terganggu, karier terancam, saat ini Rebecca secara mental terganggu akibat kasus ini," pungkasnya.
(sumber : detik.com)
Social Plugin