107 Orang Tewas Buntut Kebakaran Pesta Penikahan di Irak

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Kebakaran yang melanda aula pernikahan yang ramai di sebuah kota di Irak utara, menewaskan lebih dari 100 orang, disebut-sebut disebabkan oleh "kelalaian besar" dan kurangnya tindakan keselamatan, menurut hasil penyelidikan pemerintah terhadap bencana tersebut.

Hasil penyelidikan, yang diumumkan pada konferensi pers pada Minggu, (1/10/2023) oleh Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari, mengatakan pemilik aula dan tiga anggota staf lainnya telah mengizinkan 900 orang masuk ke tempat tersebut ketika aula tersebut dirancang untuk maksimal 400 orang. 

“Kebakaran itu sebuah kecelakaan dan tidak disengaja serta terjadi karena kelalaian besar,” demikian temuan penyelidikan yang dilansir Reuters.

“Penggunaan dekorasi yang mudah terbakar membantu api menyebar dengan cepat dan mengubah ruangan menjadi bola api,” kata Shammari.

Kobaran api menjebak orang-orang di dalam aula pernikahan dan tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka karena pintu keluarnya sedikit dan kecil, kata Shammari.

Setidaknya 150 orang terluka dalam kebakaran yang terjadi di kota Kristen Hamdaniya – juga dikenal sebagai Qaraqosh.

Shammari menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 107 orang dan mengatakan panel investigasi telah mengusulkan agar pemerintah memberikan dukungan keuangan kepada keluarga korban tewas dan terluka.

Investigasi juga memberikan rekomendasi bahwa tindakan hukum harus diambil terhadap pejabat lokal.

Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani mengunjungi korban kebakaran di dua rumah sakit setempat pada Kamis, (28/9/2023) dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.


Irak Pecat Semua Pejabat Lokal Buntut Kebakaran Pesta Penikahan yang Tewaskan 107 Orang

Pemerintah Irak pada Minggu (1/10/2023) mengumumkan pemecatan seluruh pejabat lokal pasca kebakaran dahsyat di sebuah pesta perkawinan yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Sekira 250 tamu yang panik Selasa malam lalu (26/9/2023) berjuang keras keluar dari Haitham Royal Wedding Hall, yang terletak di kawasan Hamdaniya, dekat Mosul, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, setelah panel langit-langit di atas mesin kembang api terbakar.

Menteri Dalam Negeri Irak Abdul Amir Al-Shammari mengatakan walikota dan direktur kotamadya distrik Hamdaniya, bersama direktur layanan pemadam kebakaran di Nineveh telah diberhentikan terkait kejadian ini. Semuanya kini menjalani pemeriksaan.

Kepala Komite Penyelidik Kebakaran, Letjen. Kadhim Salman menyimpulkan bahwa insiden itu merupakan suatu kecelakaan dan tidak direncanakan.

“Jelas insiden ini terjadi karena kelalaian dan kecerobohan luar biasa,” tegasnya sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.

Komite itu juga mengukuhkan bahwa 107 orang tewas dan 82 lainnya luka-luka dalam kebakaran itu.

Komite itu telah menahan pemilik aula yang disewa untuk perkawinan itu, putranya dan direktur aula yang dinilai bertanggung jawab atas kebakaran yang disebabkan karena tidak mengindahkan langkah-langkah keamanan di dalam aula.***

(sumber : westjavatoday.com)