HELOBEKASI.COM, CIREBON - Kabupaten Cirebon masih menghadapi permasalahan kemiskinan ekstrem.
"Kemiskinan ekstrem berdasarkan data dari BPS, itu jumlahnya tidak kurang 81.890 jiwa atau kalau diprosentasekan ada kurang lebih 3,7 persen dari jumlah penduduk kita," kata Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih kepada media usai monitoring dan evaluasi Tim Koordinasi Penganggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD di Kantor Kecamatan Lemahabang, Selasa, (26/9/2023).
Hal ini tegas Ayu sapaan akrab Wabup Cirebon menjadi pekerjaan rumah semua komponen untuk bisa menyelesaikan kemiskinan ekstrem tersebut.
Menurutnya berdasarkan Instruksi Presiden tahun 2024, miskin ekstrem ini sudah harus diangka nol atau zero. Sehingga saat ini Pemkab Cirebon akan melakukan verifikasi dan validasi data.
"Intervensinya bisa jelas. Supaya apa biar selesai masalahnya bukan penurunan lagi tapi harus menghapuskan kemiskinan ekstrem di tahun 2024," ucapnya.
Oleh karena itu, upaya yang dilakukan Pemkab Cirebon ini menjadi semangat bersama termasuk puskesos, kuwu hingga pemerintah kecamatan. Tujuannya agar intervensi yang dilakukan dapat tepat sasaran.
Diakui Ayu, Pemkab Cirebon terus mengiventarisir terkait permasalahan miskin ekstrem yang mana mereka dengan pengeluaran diangka Rp11.000 perkapita perhari.
Bahkan tuturnya hal ini biasanya terjadi pada lansia yang hidup sendiri, difabel, odgj serta anak yatim piatu dibawah 17 tahun.
"Ini adalah sasaran-sasaran kita dan yang kita inginkan bahwa yang tidak produktif ini kita berikan bantuan sembako. Tapi bagi miskin yang masih produktif kita beri pelatihan sesuai dengan bakat dan minatnya agar mereka bisa berusaha," kata Ayu.
Selain itu, pihaknya juga akan mendorong mereka untuk mengikuti pendidikan non formal kejar paket A.
Ayu mengungkapkan Kabupaten Cirebon berada di nomor urut 1 dengan kemiskinan ektrem tertinggi se Jawa Barat. Sedangkan jumlah yang paling tinggi ada di Kecamatan Greged mencapai 4.000. Kecamatan Depok menduduki nomor dua dan ketiga Kecamatan Lemahabang mencapai 3 ribu lebih.
Ia menambahkan bantuan langsung di Kabupaten Cirebon juga termasuk lengkap mulai dari Kemensos, Badan Pangan Nasional, Provinsi Jabar, Pemkab Cirebon, serta Pemdes.
Berkait dengan sumber anggaran untuk menuntaskan miskin ekstrem, menurut Ayu, jika semua dicover APBD Kabupaten Cirebon maka nominalnya mencapai Rp700 miliar lebih. Jumlah itu semuanya berada di dinas.
"Anggarannya cukup besar mencapai Rp115 miliar karena di setiap desa permasalahannya berbeda-beda. Nah yang banyak juga di kelompok nelayan di pesisir pantai Cirebon," kata Ayu.***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin