Tawa Prabowo Tepis Isu Liar Tampar Wamentan

 



HELOBEKASI.JAKARTA - Isu liar mencuat di media sosial, menyebutkan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto menampar hingga mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi. Isu liar itu direspons Prabowo dengan tertawaan dan klarifikasi.

Isu liar tersebut diembuskan seorang pengguna Twitter lewat tayangan video. Warganet tersebut menyebut isu ini muncul karena keramaian di sebuah grup percakapan. Warganet itu menyebut ada anggota grup bertanya tentang isu seorang menteri mencekik dan menampar salah seorang wakil menteri sebelum rapat.

Menurut penuturan warganet itu, para menteri kemudian melerai menteri yang dinarasikan mencekik dan juga wakil menteri yang dicekik dan ditampar. Penutur isu ini menyebut dia mendapatkan cerita soal pencekikan itu sekitar 10 hari yang lalu dari informan yang merupakan
Warganet itu menyebut menteri sekaligus bakal capres ini marah kepada salah seorang menteri karena ada pekerjaan yang tidak dibantu kementerian terkait. Pekerjaan ini disebut-sebut melibatkan lintas kementerian.

Sosok bakal capres ini disebut menunggu sang menteri namun yang hadir justru wakil menteri, sehingga kemarahan itu dilampiaskan. Setelahnya, pemberitaan bermunculan dengan menyebutkan nama dan instansi terkait.

Baca juga:
PSI Bela Prabowo: Jangan Kotori Pemilu dengan Hoax!
Sosok menteri dalam isu liar ini diasosiasikan dengan Prabowo Subianto. Sedangkan wamen yang dimaksud yakni Wamentan Harvick. Kementerian Pertanian (Kementan) pada Senin (18/9) sore, membantah isu yang tengah menjadi perbincangan ini.

Kementan menegaskan Wamentan Harvick Hasnul Qolbi tidak menghadiri rapar terbatas (ratas) kabinet di Istana mewakili Mentan dalam waktu 10 hari terakhir.

"Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo)," kata Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan.

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda rapat terbatas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.

Arief juga menegaskan keterangan pers Kementan sekaligus membantah gosip Prabowo menampar Wamentan. "Iya terkait berita yang ramai itu," katanya.

Klarifikasi dan Tawa Prabowo
Menhan Prabowo Subianto kemudian membantah isu liar dirinya menampar Wamentan Harvick Hasnul Qolbi di sebuah rapat kabinet. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebut Prabowo sekarang orang yang sabar.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dan Prabowo dalam wawancara usai meninjau PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9). Jokowi didampingi Prabowo saat wawancara tersebut.

"Ya ditanyakan lah. Dalam situasi politik seperti ini, pasti banyak isu-isu seperti itu. Jadi tolong dikroscek kebenarannya," kata Jokowi.

"Saya ketemu aja belum sama wamennya itu ha-ha-ha," jawab Prabowo sembari tertawa di samping Jokowi.

"Ketemu aja kan beliau menyampaikan ketemu aja kan nggak pernah," timpal Jokowi lagi.

Prabowo mengaku tidak pernah bertemu dengan Harvick. Mantan Danjen Kopassus itu mengaku hanya kerap bertemu dengan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

"Nggak pernah tuh. Selalu menterinya saya," kata Prabowo.

Saat ditanya apakah akan melaporkan pembuat hoax dirinya menampar Wamentan, Prabowo mengaku saat ini kasus itu masih dipelajari. Namun sejatinya dia ingin damai-damai saja.

"Ya kita kalau bisa sejuk-sejuk, tapi nanti sedang diproses juga, dipelajari," kata Prabowo.

"Pak Prabowo sekarang sabar kok," timpal Jokowi.

Pandangan Pakar
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/9), peneliti Institut Salemba School Effendi Gazali mengatakan sudah menelepon langsung Wamentan Harvick dan hasilnya tidak ada adegan kekerasan oleh Prabowo. Effendi juga menyebut Harvick segera berbicara menanggapi isu liar ini.

"Kami sudah telepon dan bicara langsung dengan Wakil Menteri Pertanian Bang Harvick. Tidak ada adegan kekerasan apalagi lempar-lemparan segala. Mungkin saja terjadi Pak Prabowo kesal terhadap pihak lain yang dianggap punya andil membuat proyek Food Estate tidak berhasil seperti yang diharapkan. Tapi nanti rencananya Bang Harvick akan bicara sendiri juga," tutur Effendi.

Selain itu, koordinator Komunikolog Indonesia Suko Widodo juga tidak habis pikir terhadap isu Prabowo melakukan kekerasan terhadap Wamentan. Suko yakin ada tata krama antarmenteri jika terdapat suatu perbedaan.

"Rasanya kok tidak masuk akal ya. Apalagi peristiwanya dikatakan terjadi di Istana sekitar sidang kabinet. Kalau salah satu menteri kesal sama menteri atau pejabat lain ya lumrah. Marah itu kan manusiawi. Tapi pasti ada tata krama di antara menteri di sekitar sidang kabinet," kata dia.

Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin Hasrullah heran sekaligus tertarik meneliti fenomena isu liar seperti ini. Hasrullah menyoroti momentum munculnya isu liar Prabowo menampar dan mencekik Harvick.

"Momentumnya tepat. Lalu yang digarap adalah karakter calon presiden. Kan sebelumnya suka digambarkan ada capres yang mudah emosi. Bahkan sampai melempar asbak," kata Hasrullah.

Selain itu, dosen London School of Public Relations Iwel Sastra mengantisipasi gaya komunikasi seperti ini akan berlangsung makin panas menjelang Pilpres 14 Februari 2024. "Bagi kubu Bapak Prabowo justru menjadi suatu hal yang bagus. Mereka bisa terlatih sejak dini terhadap isu-isu liar semacam adegan marah serta pelemparan tersebut. Isu-isu begini akan muncul setiap kali menjelang pilpres," ujar Iwel.

Lebih lanjut, pendiri Yayasan KomuniGia Tutur Bagus Usman Watik menambahkan bahwa soal cara berbicara saat ini menjadi hal yang ikut diperhatikan pemilih. Isu liar, katanya, akan cepat viral. "Ya niat apapun saat ini diharapkan tersampaikan dengan tutur yang baik. Jadi isu lempar-lemparan akan cepat menjadi liar dan viral," kata Usman.

Sedangkan pakar komunikasi Pelita Harapan Emrus mengharapkan ada kejelasan terkait isu yang melibatkan Prabowo dan Wamentan. Emrus juga mengungkit soal Presiden Jokowi yang sampai ikut buka suara.

"Presiden kan sudah ikut bicara. Jokowi bilang tidak ada. Kalau Bang Harvick ikut bicara pasti akan lebih baik. Tapi kalau tidak pun, ya sudah. Masih banyak isu lain yang lebih penting. Soal konflik peruntukan lahan di Rempang itu jauh lebih urgen!" kata dia.

(sumber : detik.com)