Takut-takuti Warga Kota Monclova-Meksiko, Peneror dan Boneka Horor Chucky Ditangkap!

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Pihak berwenang di Meksiko utara menangkap seorang pria yang melakukan teror dan perampokan menggunakan boneka Chucky mengerikan yang memegang pisau. 

Boneka yang dipopulerkan oleh film horor Child’s Play itu juga diborgol dan ditahan oleh polisi.

Pria yang diidentifikasi sebagai Carlos N, dituduh menggunakan boneka Chucky itu untuk mengganggu ketertiban umum, membahayakan masyarakat bahkan meminta uang dari penduduk di Monclova, Negara Bagian Coahuila utara Meksiko pada awal bulan ini.

“Dia menaruh boneka itu di wajah mereka dan menakut-nakuti orang,” kata Juan Raul Alcocer, mantan kepala polisi Monclova, kepada media lokal Fuerza Informativa Azteca. “Ini merupakan pelanggaran, dan karena alasan inilah dia ditangkap.”

Pada saat melakukan aksinya di alun-alun utama kota, Carlos N dilaporkan sedang berada di bawah pengaruh zat terlarang, demikian diwartakan RT.

Carlos N dan boneka Chucky-nya diamankan oleh pihak berwajib, dan dibawa ke kantor polisi dengan keadaan diborgol. Boneka Chucky, yang masih memegang pisau besarnya, disandarkan ke dinding dan diambil foto tahanannya.

Seorang polisi yang memborgol boneka Chucky itu kemudian mendapat teguran karena dianggap bercanda dalam melakukan tugasnya. 

Belakangan, dia mengatakan melakukan hal itu atas permintaan wartawan.

“Beberapa jurnalis bercanda menyuruhnya berpose dengan boneka itu, dan memborgolnya,” kata Alcocer. “Dia harus menganggap serius pekerjaannya dan peraturannya, bukan memainkan permainan itu.”

Boneka Chucky yang menjadi pusat perhatian selama penyelidikan, merupakan boneka yang berasal dari film horor Child's Play yang populer pada 1988. 

Film itu menceritakan kisah seorang ibu yang memberikan boneka kepada putranya, namun ibunya tidak menyadari bahwa boneka tersebut telah dirasuki oleh arwah pembunuh berantai.

Film aslinya mengeluarkan tujuh sekuel, salah satunya Child’s Play 3 yang diyakini diangkat dari kisah pembunuhan di Inggris pada Desember 1992 dan Februari 1993 sebagai inspirasi di balik kejahatan itu.***

(sumber : westjavatoday.com)