Gempa Dahsyat Maroko, Runtuhkan Situs Warisan Dunia dan Tewaskan Ribuan Warga

 


HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat atau Sabtu (9/9/2023) pagi WIB.

Korban jiwa akibat gempa Maroko yang terjadi Jumat, (8/9/2023) terus bertambah. Data terbaru menyebutkan korban tewas akibat bencana alam itu telah menembus 2 ribu jiwa.

Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Minggu (10/9) mengatakan gempa bumi dahsyat telah menewaskan 2.012 orang dan 2.059 orang terluka

Dilaporkan bahwa pusat gempa berada di kedalaman laut 18,5 kilometer dan terjadi sekitar 71 km laut Marrakesh.

Penduduk Marrakesh, kota besar yang letaknya paling dekat dengan pusat gempa, mengatakan beberapa bangunan di kota tua itu, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, runtuh. Televisi lokal menayangkan gambar menara masjid yang runtuh dengan puing-puing berserakan di atas mobil yang hancur.

Guncangan gempa juga dilaporkan terasa di kota-kota pesisir lainnya seperti Rabat, Casablanca, dan Essaouira.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memberikan penilaian awal mengenai dampak gempa. Warna oranye untuk kerugian ekonomi yang merujuk pada kemungkinan terjadinya kerusakan signifikan.

Selain itu juga ada peringatan warna kuning untuk korban jiwa akibat guncangan. Kuning mengindikasikan bahwa guncang bisa memicu korban jiwa.

Maroko mengumumkan tiga hari berkabung nasional, di mana bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri. Angkatan bersenjata Maroko akan mengerahkan tim penyelamat untuk menyediakan air minum bersih, persediaan makanan, tenda dan selimut kepada daerah yang terkena dampak.

Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

Sementara itu, hingga saat ini tidak ada informasi adanya korban WNI yang terdampak gempa tersebut, menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.

Delegasi Indonesia di Marrakesh yang sedang mengikuti konferensi internasional UNESCO Global Geoparks 2023 juga dalam kondisi aman.

Kemlu RI mencatat terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal di Maroko.

"KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," kata Judha dalam keterangannya.

PBB Siap Bantu Rakyat Maroko 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan siap memberikan bantuan kepada pemerintah Maroko dalam upayanya membantu masyarakat yang terdampak gempa di negara tersebut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal António Guterres turut berduka atas bencana yang terjadi di Maroko yang memakan banyak korban jiwa itu.

"Sekretaris Jenderal menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Maroko pada masa-masa sulit ini," kata dia dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/9/2023).

Ini bukan kali pertamanya Maroko diguncang gempa dahsyat. Pada tahun 2004 lalu, sedikitnya 628 orang tewas dan 926 lainnya terluka saat gempa melanda Al Hoceima di timur laut Maroko.***

(sumber : westjavatoday.com)