Dua Kasus Asusila di Garut: Live Streaming Viral hingga Kepala Dusun Mesum

 



HELOBEKASI.COM, GARUT - Mencuat dua kasus perbuatan asusila di Garut selama pekan ini. Mulai dari video live streaming dua sejoli yang melakukan perbuatan asusila, hingga kepada dusun yang diduga mesum dengan siswi yang sedang PKL.

Beredarnya video asusila yang dilakukan sepasang muda-mudi di Garut, mengundang keprihatinan berbagai pihak. Ungkapan keprihatinan di antaranya disampaikan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman yang meminta agar aparat penegak hukum menindaklanjuti kasus tersebut dengan proses hukum. 

Ia berharap tidak ada lagi warga Garut yang berbuat menyimpang seperti yang dilakukan pasangan muda mudi mesum tersebut. Hal ini dinilainya sangat memalukan bukan hanya bagi pelaku tapi juga keluarga, bahkan masyarakat dan pemerintahan Garut secara luas.

Video Live Streaming Konten Asusila

Warga Kabupaten Garut baru ini dihebohkan dengan munculnya sebuah video live streaming bermuatan asusila. Dalam video yang berdurasi 6 menit, 35 detik tersebut nampak dua sejoli sebagai pemeran yang diduga kuat warga Kabupaten Garut.

Keduanya tertangkap layar video sedang melakukan adegan tak senonoh di Aplikasi Bigo Live. Dalam video tersebut menampilkan seorang lelaki bertato di bagian dada dan seorang wanita berambut pirang. Selama video itu diambil, keduanya bersendagurau.

Aksi kedua sejoli itu kemudian direspon oleh para penontonnya yang saat itu menyaksikan dengan memberikan saweran atau hadiah atas aksi mereka.

"Gelo kieu batur gelo edan, edan pisan nya (gila gini orang lain edan, edan banget ya)," ucap sang pemeran perempuan. 

Dalam rekaman video tersebut, keduanya kerap mengucapkan terima kasih kepada para penonton. Live streaming diduga dilakukan, karena keduanya selalu mengungkapkan terima kasih untuk para penonton yang memberikan gift.

Sang pemeran laki-laki kemudian mengucapkan rasa terima kasihnya lantaran video siaran langsung mereka direspon banyak orang.

“Wih online, banyak orang tajir nih sekarang nih, tetap bang Ziko online terima kasih, Kenzo terima kasih, Kadek Dana terima kasih, Yakuza VIP terima kasih juga, saya ucapkan besar-besar banyak-banyak terima kasih kepada kalian semua yang sudah ngegift," ucap  pemeran laki-laki kepada penontonnya.

Di beberapa bagian video, terlihat keduanya melakukan aksi mesum. Meskipun tak terlalu tersorot oleh kamera, namun aksi keduanya sempat diketahui dan terekam.

Petugas Polres Garut Jawa Barat langsung melakukan penyelidikan terkait viralnya aksi tak senonoh yang diduga dilakukan sepasang kekasih secara live melalui aplikasi media sosial itu.

Jajaran Sat Reskrim Polres Garut langsung memburu kedua pemeran video live streaming tersebut.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ary Rinaldo mengatakan bahwa petugas sudah mengamankan keduanya yang merupakan sepasang kekasih. Pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail karena pemeriksaan masih berlangsung.

"Pasangan sejoli sudah kami amankan," ujarnya, Jumat, (22/9).

Keduanya dilakukan pemeriksaan di ruangan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Garut terkait video yang viral. 

Kepala Dusun Mesum dengan Siswi PKL

Seorang kepala dusun di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga terlibat dalam tindakan asusila dengan seorang siswi sekolah yang sedang menjalani Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di kantor desa tersebut.

Peristiwa cabul itu mencuat ke permukaan dan memicu kemarahan warga, yang kemudian melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor Desa Karamtwangi pada Kamis (21/9).

dugaan tindakan asusila ini telah menyebar di masyarakat desa mereka, sehingga diperlukan klarifikasi dari pihak desa untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Warga menyayangkan jika perbuatan tersebut benar-benar terjadi di dalam kantor desa, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan bersih untuk melayani kepentingan warga.

Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan bahwa hingga sore Kamis, sejumlah warga masih melakukan audensi di aula desa. Mereka menuntut agar oknum kepala dusun yang diduga terlibat dalam insiden tersebut diberhentikan dari jabatannya.

Masyarakat setempat berharap agar pihak berwenang dapat segera mengusut kasus ini sehingga ada kejelasan mengenai rumor yang selama ini beredar dikalangan masyarakat.***

(sumber : westjavatoday.com)