Dianggap Gagal di Tanah Air, Film Sri Asih Dulang Prestasi Internasional

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Film superhero Indonesia yang disutradarai oleh Upi, Sri Asih, dianggap gagal oleh beberapa pihak, terutama secara komersial. Hal ini terlihat dari antusiasme penonton yang hanya meraih angka 570.619 hingga turun layar.

Padahal, film Gundala mampu meraih angka 1.699.433 penonton hingga turun layar. 

Dianggap gagal di dalam negeri, Sri Asih ternyata dikabarkan memperoleh penghargaan di festival film Fantastic Fest 2023. 

Festival yang digelar pada 21-28 September 2023 di Austin, Texas, Amerika Serikat itu merupakan festival film genre terbesar di Amerika Serikat yang mengutamakan sinema yang menantang dan menggugah pemikiran.

Selain itu, festival ini juga turut merayakan hal serta kisah anyar dari sejumlah sineas di seluruh belahan dunia.

Sutradara, Upi merasa bangga dengan raihan film garapannya yang meraih penghargaan internasional. Baginya, penghargaan ini bisa menjadi stimulus untuk kembali menelurkan karya baru ke depan.

“Senang sekali rasanya film “Sri Asih” mendapat apresiasi tinggi dari audiens internasional dan dari festival internasional bergengsi seperti Fantastic Fest. Tentu menang di program Next Wave Features Fantastic Fest ini menjadi kehormatan bagi saya dan seluruh kru dan pemain “Sri Asih.” 

Ini juga memberikan kami semangat lagi untuk terus membuat cerita-cerita baru di masa mendatang yang lebih menantang,” kata Upi dilansir IntipSeleb dari keterangan resmi.

Sri Asih Punya Kualitas Bagus

Produser kreatif BCU (Bumilangit Cinematic Universe) dan ko-penulis, Joko Anwar menuturkan hal senada. Katanya, penghargaan itu menandakan bahwa film Sri Asih memang mempunyai kualitas yang bagus sebagai sebuah tontonan.

Dengan adanya penghargaan ini, Joko Anwar merasa semangat untuk kembali membuat karya berikutnya di BCU.

“Penghargaan ini sekaligus memberikan kami semangat lagi untuk melahirkan karya-karya berikutnya di BCU,” jelas Joko.

Di tahun ini, Fantastic Fest menerima sejumlah dari seluruh belahan dunia. Hal tersebut membuat juri semakin tertantang dalam mengkurasi dan menilai film yang ada.

“Kami dianugerahi dengan film-film yang luar biasa dari seluruh dunia tahun ini. Mengkurasi beragam karya sinema untuk para juri kami yang terhormat adalah sebuah kehormatan. Dengan begitu banyak perspektif luar biasa yang diwakili, tugas mereka untuk mengulas film-film fantastis ini tidak dapat dipungkiri sangat menantang. Kritik mereka yang bijaksana dan profesional terhadap setiap karya mewujudkan keunggulan sinematik yang kami perjuangkan di Fantastic Fest,” terang Direktur Pemrograman Fantastic Fest Annick Mahnert dalam pernyataan resmi.***

(sumber : westjavatoday.com)