Antisipasi Ancaman El Nino, Jokowi Setujui Impor Beras hingga 2024 Mendatang

 





HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Pemerintah RI masih akan melakukan importasi beras hingga 2024 mendatang. Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut mengatakan kebijakan tersebut diambil dalam rangka menjaga ketahanan pangan dalam negeri. 

Mengingat ada ancaman El Nino yang menyebabkan musim kemarau panjang sehingga dikawatirkan mampu mempengaruhi produktivitas pertanian dalam negeri.

Luhut memaparkan, pada 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk impor beras sebanyak satu juta ton. Kemudian pada awal tahun depan juga akan dilakukan impor kembali dengan jumlah yang sama.

"Presiden sudah menetapkan untuk melakukan impor lagi (beras), cadangan untuk berjaga-jaga, walaupun sampai hari ini cadangan beras cukup, tapi karena El Nino harus diantisipasi kita akan impor lagi 1 juta ton untuk tahun ini, dan tahun depan 1 juta ton lagi," kata Luhut, melalui keterangannya, dikutip Rabu (27/9/2023).

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan importasi tersebut diambil agar tidak ada kekhawatiran dari masyarakat akan kekurangan stok beras dalam negeri. Sehingga diharapkan dengan adanya importasi tersebut, juga bakal membentuk harga beras di pasar lebih stabil. 

"Karena kata Napoleon yang paling penting adalah prajuritmu, jangan sampai kekurangan kebutuhan utama yaitu beras," lanjut Luhut.

Namun demikian, Luhut belum dapat memastikan dari negara mana beras akan didatangkan. Tapi yang pasti Presiden sudah memberikan lampu hijau untuk pengadaan beras impor sebanyak 1 juta ton tahun ini.

"Pak Presiden kasih arahan pokoknya kita jaga-jaga, jadi tadi kita dari kepala Bulog dengan Kepala Bapanas kita ketemu dan juga ada negara yang akan mungkin menyiapkan kita impor 1 juta ton tahun ini dan tahun depan. Nanti kita lihat dari negara mana," kata Luhut.

Sepanjang 2023 Pemerintah melalui BUMN Pangan Bulog juga melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang saat ini produksi petani terkoreksi akibat musim kemarau.

Berdasarkan data sari Bulog, per 11 September 2023, ada 400 ribu ton beras yang didistribusikan ke Tanah Air. Kedatangan 400 ribu ton beras itu merupakan tahap akhir dari penugasan impor 2 juta ton beras sepanjang 2023.***

(sumber : westjavatoday.com)