Pemerintah Siapkan Antisipasi Tekan Dampak Kekeringan

 



HELOBEKASI.COM, Jakarta - Ancaman kekeringan tengah mengancam Tanah Air seiring dengan fenomena El Nino. Kondisi ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Jarot Widyoko.

"(Ada daerah) yang sangat parah, intensitas sangat kecil, intensitas hujannya. Kalau kita bandingkan 2022 dan 2023, makanya kita fokus ke teman-teman di balai. Di wilayah yang kekeringan ini kami minta lebih fokus," kata Jarot dalam acara FGD Antisipasi Menghadapi Musim Kemarau dan Bencana Kekeringan Tahun 2023 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Antisipasi dalam Menjamin Ketersediaan Air

Jarot mengatakan, kekeringan telah terjadi di sejumlah daerah. Walau demikian, berkat prediksi yang telah disampaikan beberapa bulan lalu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dalam menjamin ketersediaan air.

"Dalam mengantisipasi dampak potensi kekeringan, kami telah membangun sumur baru pada daerah yang diprediksi. Jadi sekarang sudah kita lakukan karena prediksinya sudah beberapa bulan yang lalu, dan juga merehabilitasi sumur-sumur eksisting, melakukan OP (operasi dan pemeliharaan), dan memastikan kecukupan tampungan," ujarnya.

Jarot mengatakan, meski belum semua sungai memiliki bendungan namun pihaknya berupaya memaksimalkan aset yang ada. Salah satu langkahnya dengan mengatur pintu sungai, serta koordinasi intensif dengan masyarakat untuk meminimalisir penggunaan air.

"Masyarakat untuk meminimalisir pemanfaatan air sehingga mulai dari sistem penggolongan, sistem tanamnya apa yang akan ditanam, ini kita koordinasikan sehingga bencana kekeringan dapat terlampaui dengan baik," katanya.

Siapkan 223 Bendungan

Lebih lanjut, ia pun merinci sejumlah persiapan yang telah dilakukan. Pertama, per 2023 pihaknya telah menyiapkan 223 bendungan dengan total volume 6,7 miliar m3 dan volume pemanfaatan sebesar 4,37 miliar m3.

Selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan 332 situ dengan volume efektif 60,02 juta m3 dan volume pemanfaatan 48 juta m3. Menyangkut situ yang belum memiliki pintu, Jarot mengatakan pihaknya akan menyiapkan mobil PAM untuk mengambil airnya.

Tak hanya itu, saat ini Indonesia juga memiliki 3.464 embung yang bisa dimanfaatkan 170,56 juta m3. Selanjutnya ada 114 danau yang tersebar se-Indonesia, yang dapat dimanfaatkan sebanyak 17,47 miliar m3. Lalu, sebanyak 8.213 sumur bor telah tersedia dengan kapasitas 72,02 m3/detik.

Selain kesiapan tampungan air, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan sejumlah alat berat. Beberapa di antaranya mobil tangki sebanyak 297 unit, 172 excavator, 102 unit kapal amphibious excavator, serta yang tak kalah penting 42 unit mobile pump, dan 146 unit mesin pompa.***