HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH) sebesar 50% mulai Senin (21/8), Kebijakan itu dilakukan untuk mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta yang kian memburuk. Kementerian Keuangan memastikan kebijakan yang berlaku tidak akan signifikan mengganggu ekonomi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memastikan, pemberlakuan WFH itu tidak akan berdampak terhadap kinerja ekonomi yang menyebabkan ekonomi kembali melemah.
"Enggak (ngaruh). Terbukti waktu kita 2021, 2022 ekonomi kita jalan sangat baik walaupun mayoritas dari kita malah bekerja dari rumah, dan konsumsi cukup tinggi jadi kita akan cukup aman," kata Febrio di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu, (23/8)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terus meningkat setelah terkontraksi pada 2020 akibat pandemi Covid-19, yakni mencapai 3,7% pada 2021 dan 5,3% pada 2022.
Berdasarkan penelitian National Bureau of Economic Research (NBER) yang terbit pada Juli 2022, WFH telah menahan pertumbuhan upah, salah satu pembentuk pertumbuhan ekonomi. Barrero dkk juga menemukan WFH dapat menekan pertumbuhan upah sebesar 2% pada 2021 hingga 2023 di Amerika Serikat (AS). Alasan utamanya adalah banyak pekerja yang rela mendapat gaji lebih rendah selama dapat bekerja dari rumah.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 tercatat mencapai 5,17% secara tahunan, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,03%. Capaian ekonomi kuartal II 2023 lebih tinggi dibandingkan ekspektasi para ekonomi berkat kenaikan konsumsi rumah tangga seiring momentum libur panjang dan Lebaran.
Beberapa ekonom dan pemerintah pun optimistis perekonomian di semester kedua tahun ini bisa tetap tumbuh positif dengan dorongan konsumsi jelang Pemilu. BPS menyebut perekonomian Indonesia konsisten tumbuh di atas 5% selama tujuh kuartal terakhir. Konsumsi rumah tangga dan investasi pada kuartal kedua ini tumbuh lebih kuat dibandingkan kuartal sebelumnya, mengkompensasi penurunan ekspor.
Tren positif permintaan domestik berpeluang masih berlanjut di paruh kedua tahun ini. Pendorong utamanya, berasal dari peningkatan belanja kegiatan kampanye Pemilu 2024. Selain itu, belanja pemerintah juga cenderung meningkat menjelang akhir tahun.
Adapun berdasarkan laman resmi IQAir untuk mengetahui kualitas udara di Ibu Kota pada, Selasa, 22 Agustus 2023, kualitas udara di DKI Jakarta dinyatakan tidak sehat.
Per pukul 09.33 WIB, indeks kualitas udara di Indonesia tercemar polusi sebesar 163, terkontaminasi dengan polutan sebesar PM2.5 dengan konsentrasi 78.8µg/m3;.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis IQAir, Selasa, (22/8)
Di Indonesia sendiri Jakarta berada di urutan ke-7 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk setelah Cileungsi, Jawa Barat. Di urutan pertama, Mempawah, Kalimantan Barat menjadi kota kualitas udara paling buruk di Indonesia dengan tingkat kualitas udara tidak sehat sebesar 188 AQI.
Sementara di dunia, Jakarta berada di urutan ke-3 dengan kualitas udara buruk. Angka ini tentu memprihatinkan bagi kesehatan masyarakat.***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin