Deklarasikan Relawan 'Prabu', Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Kembali Tunjukan Dukungan untuk Prabowo



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Budiman Sudjatmiko kembali menunjukkan dukungannya terhadap kubu ketua umum (ketum) Partai Gerindra, Prabowo Prabowo Subianto. Politisi PDI Perjuangan itu apakah berbelok arah politiknya menjelang Pemilu 2024?

Mantan Anggota Fraksi PDIP DPR RI itu memilih mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) mendatang. Ditengah gencarnya PDIP yang menjadi tempat bernaungnya mengusung Capres Ganjar Pranowo.

Arah politik Budiman Sudjatmiko demikian resmi ditunjukkannya saat dirinya bersama para pendukung mendeklarasikan Relawan Prabu (Prabowo-Budiman).   

Deklarasi Prabu digelar di Marina Convention Center, kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jumat 18 Agustus 2023 malam.

Terkait arah politik yang mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasannya. 

Aktivis pro-demokrasi 90-an ini mengaku kagum dengan pemikiran Prabowo Subianto yang ditulis dalam buku berjudul "Paradoks Indonesia".

“25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan temen-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda," kata Budiman Sudjatmiko.

"Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” imbuhnya.

Budiman Sudjatmiko mengaku gagasan yang Prabowo tulis dalam bukunya tersebut sama dengan semangat yang diperjuangkan para aktivis, terutama soal kedaulatan Indonesia.

Oleh sebab itu, pikir Budiman, kini waktunya mereka bersatu untuk mewujudkan perjuangan tersebut.

“Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara, dan karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto. Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri dulu waktu berjuang,” ujar aktivis reformasi itu.

<a href='https://www.westjavatoday.com/tag/pdip'>PDIP</a> Putuskan Tak Sanksi <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/budiman-sudjatmiko'>Budiman Sudjatmiko</a> Soal Pertemuannya dengan <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/prabowo-subianto'>Prabowo Subianto</a>

Arah politik kader senior PDIP ini sebenarnya terendus melalui keakraban yang dijalinnya dengan Prabowo Subianto sebelumnya.

Budiman Sudjatmiko belum lama ini berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 19 Juli 2023 malam.

Budiman bertemu Prabowo selama kurang lebih 2 jam yang diduga membahas dinamika politik menjelang Pemilu 2024.

Budiman Sudjatmiko mengaku memiliki kecocokan dengan Prabowo Subianto.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” katanya usai pertemuan.

“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujarnya.

Dengan adanya deklarasi relawan Prabu dan dukungan Budiman Sudjatmiko itu, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya.

"Terima kasih saudara Budiman Sudjatmiko, dulu saya diperintah untuk mengejar Anda. Sekarang saudara dukung saya," ujar Prabowo Subianto yang hadir dalam deklarasi Relawan Prabu.

Prabowo juga meminta maaf kepada Budiman. 

"Sebagai manusia di hadapan kalian semua, saya ingin minta maaf kepada Budiman Sudjatmiko," katanya.

Akui Tak Bawa Nama PDIP

Budiman mengakui tak membawa nama PDIP terkait dukungannya terhadap Prabowo. Dukungan politis itu dibawanya atas nama pribadi.

“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.

Budiman mengatakan, setiap warga negara Indoensia yang dimungkinkan oleh undang-undang cocok-cocok maju dalam Pilpres 2024.

Meski demikian, dia menegaskan dalam deklarasi tak ada pencalonan Wapres untuk maju bersama Prabowo Subianto. Deklarasi tersebut murni gerakan dukungan tanpa membawa nama partai.

Siap Disanksi

Budiman juga menuturkan siap di sanksi oleh PDIP.

“Jangan berandai-andai terkait sanksi."

"Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya.

Dilanjutkannya, jika dukungan tersebut dianggap suatu kekeliruan, dia akan bertanggung jawab 100 persen. Meski demikian, Budiman tak punya prasangka macam-macam kepada PDIP. Dia mengatakan, sejak kecil tepatnya kelas 6 Sekolah Dsar (SD) ia sudah masuk bagian PDIP.

Punya Misi

Budiman Sudjatmiko mengaku punya misi untuk mempersatukan dua partai politik, PDIP dan Gerindra.

Bukan tanpa alasan, Budiman ingin dua kekuatan politik itu bersatu agar menebalkan persatuan nasional.

“Maunya saya begitu (PDIP-Gerindra bersatu), secara konkret bahwa Gerindra bersatu dengan Golkar dan PAN, tambah lebih baik lagi dalam artian persatuannya jadi lebih tebal,” kata Budiman.

Adapun Budiman tak berpikir praktis soal capres dan cawapres antar kedua partai, mengutip Wartakota.

Fokusnya hanya ingin menebalkan persatuan bukan sebatas untuk kepentingan pesta demokrasi di 2024, tapi persatuan yang punya komitmen jangka panjang.

“Kalau soal sepraktis itu nggak menjadi fokus saya. Fokus saya adalah bagaimana menyatukan kekuatan nasional dalam persatuan nasional, kerja sama persatuan nasional yang bukan cuma menghadapi pemilu 2024, tapi saya membayangkan ini adalah seuatu strategis jangka panjang,” katanya.

PDIP Buka Suara

Dukungan Budiman terhadap Prabowo mendapat banyak atensi.  Soal dukungan itu, PDIP pun buka suara. Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat merespons soal Budiman Sudjatmiko yang mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Djarot berseloroh mengucapkan selamat kepada Budiman Sudjatmiko karena menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

"Berarti selamat pada Pak Budiman, karena sebagai calon wakil presiden dari Pak Prabowo," kata Djarot.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, pihaknya mendorong Budiman menjadi cawapres Prabowo.

"Kita dorong supaya Pak Budiman jadi wakilnya Pak Prabowo," ujar Djarot.

Djarot juga mengatakan soal status Budiman usai mendukung Prabowo. Djarot menyebut hingga saat ini Budiman masih menjadi bagian dari PDIP.

"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu. Masih PDI Perjuangan," kata Djarot ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Meski demikian, Djarot tak bisa memastikan apakah kedepan Budiman masih kader PDIP.

"Ya, kita lihat aja nanti," imbuhnya.***
(sumber : westjavatoday.com)