Anggotanya Terlibat Kasus Senpi Ilegal, Polda Jabar Sebut Tak Ada Konfirmasi

 



HELOBEKASI.COM, BANDUNG - Polda Metro Jaya mengungkap Tiga polisi ditangkap dalam kasus jual beli senjata api ilegal. 

Polda Jawa Barat mengaku belum menerima laporan mengenai salah satu anggotanya, Bripka Syarif Mukhsin dari Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten terlibat dalam kasus dugaan jual beli senjata api ilegal (senpi).

Kabar keterlibatan Syarif sendiri tersiar setelah diamankan bersama dua anggota Polda Metro Jaya.

"Itulah masalahnya, tidak ada konfirmasi ke Polda Jabar," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi, Sabtu (19/8).

Atas dasar itu, Polda Jawa Barat enggan memberikan komentar lebih lanjut. "Belum ada dasarnya untuk menyikapi," jelas Ibrahim.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap peran ketiga polisi yang ditangkap dalam kasus jual beli senjata api ilegal. Pertama, Bripka Reynaldi Prakoso anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, berperan membeli senjata api ilegal lewat e-commerce.

"Yang bersangkutan menerima senjata dari salah satu penjual senjata secara ilegal," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (19/8).

Hengki menuturkan, motif Reynaldi membeli senpi itu tak berkaitan dengan teroris Bekasi Dananjaya Erbaning karyawan PT KAI yang diduga terlibat aksi terorisme. Hengki berdalih alasan Reynaldi cuma hobi senpi semata.

"Kemudian, motif Renaldy itu tidak ada hubungannya (dengan jaringan teror), dia hanya hobi senjata aja," imbuhnya.

Kedua, Bripka Syarif Mukhsin anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten diminta oleh Bripka Reynaldi untuk meng-upgrade air gun menjadi senjata api. Penanganan kasus untuk Syarif telah diserahkan kepada Bid Propam Polda Jawa Barat.

"Apabila ada pidana larikan (diserahkan) ke kita lagi, TKP (Tempat Kejadian Perkara) ke kita yang (anggota Polres) Cirebon," ucap dia.

Terakhir, Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara, Iptu Muhamad Yudi Saputra yang dititipi senpi ilegal oleh warga sipil penjual di e-commerce. Penjual itu tahu jadi target polisi, sehingga kemudian menitipkan senpi kepada Iptu Muhamad. ***
(sumber : westjavatoday.com)