Sempat Viral Rekaman CCTV Suami Lempar Istri ke Laut di Atas Kapal Feri, Pelaku Mengaku Dapat 'Bisikan Gaib'

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Viral, beredar sebuah video CCTV seorang suami berusaha ceburkan istri ke laut saat kapal berlayar menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Kamis 23 Februari 2023 sekitar pukul 05.00 WIB.

Aksi pelaku ini terekam di CCTV KMP Shalem, kemudian viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, terlihat pada awalnya istrinya sedang berjalan di lorong kapal dan ingin duduk di kursi deck kapał.

Tapi suaminya tiba-tiba menghampiri istrinya, kemudian meletakkan tas selempangnya ke kursi.

Beberapa detik kemudian, ia kemudian membopong istrinya ke sisi kapal, lalu melemparnya ke laut.

Beruntungnya, tangan sang istri berhasil meraih trailing besi yang berada di sisi kapal.

Salah seorang penumpang wanita lain yang juga duduk di deck kapal hanya bengong melihat peristiwa itu.

Beruntung penumpang yang lain melihat kejadian ini berlarian dan kemudian langsung menyelamatkan sang istri, kemudian pelaku berhasil diamankan.

Kepala Kantor Polisi Sektor Pelabuhan (KSKP) Bakauheni AKP Ridho Rafika membenarkan adanya peristiwa seorang laki-laki yang membopong istrinya untuk diceburkan ke laut dari kapal Feri KMP Shalem yang berlayar di Selat Sunda pada Kamis 23 Februari 2023 pagi pukul 05.00 WIB.

“Benar, ada peristiwa seorang penumpang laki-laki yang mencoba menjatuhkan istrinya ke laut,” kata Ridho.

Ridho mengatakan, suami istri tersebut naik kapal bersama keluarga mereka yang akan pergi ke Lampung Tengah.

KMP Shalem milik Surya Timur Line yang dinahkodai Kapten Mukrim Ari berangkat dari Pelanuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 02.00 WIB.

“Pelaku dan korban hendak kembali ke Lampung Tengah bersama keluarga mereka mengendarai mobil pribadi,” kata Ridho.

Berdasarkan laporang anggota KSKP Bakauheni, peristiwa ini berawal saat KMP Shalem bertolak dari Dermaga 2 Pelabuhan Merak pada Kamis sekitar pukul 02.00 WIB. 

Sekitar pukul 05.15 WIB, saat KMP Shalem memasuki alur Pelabuhan Bakauheni, tiba-tiba sekuriti kapal mendapatkan informasi ada penumpang yang hendak menjatuhkan istrinya ke laut.

Ridho menambahkan, Kejadian tersebut disaksikan oleh pegawai kantin KMP Shalem, Regi Alfiansyah (47), yang sedang menyapu lantai kantin di dekat lokasi.

Menurut Regi, dia melihat ada seorang lelaki yang tiba-tiba menghampiri perempuan dari arah belakang.

Laki-laki itu lalu membopong si perempuan dan berjalan ke tepi kapal.

“Saksi saat itu melihat pelaku melepaskan bopongan agar korban terjatuh ke laut,” lanjut Ridho.

Pelaku, kata Ridho, sempat diinterogasi oleh sekuriti kapal untuk mencari tahu alasan pelaku hendak menceburkan korban ke laut.  

“Pelaku diduga mengalami depresi karena alasannya hendak menceburkan korban ke laut dia mendengar suara yang menyuruhnya melakukan perbuatan itu,” kata Ridho.

Atas permintaan keluarga, peristiwa tersebut diselesaikan secara internal oleh keluarga mereka. 

“Jadi diselesaikan oleh pihak kapal, dan keluarga. Mereka tidak melapor ke Polisi,” katanya.

Pelaku Diduga ODGJ

Begini Nasib Suami Lempar Istri dari Kapal ke Laut di Pelabuhan Bakauheni, Aksi Teganya Viral Terekam CCTV

Sementara itu Kapolres Lampung Selatan, AKBPD Edwin menduga palaku mengidap gangguan jiwa alias ODGJ.

Sebelumnya pelaku sempat mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk melempar istrinya ker laut.

"Alhamdulillah istrinya selamat. Jadi pada saat dia dilempar ke arah laut itu, rupanya korban ini berpegangan tali tambang yang memang berada di badan kapal itu," kata Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin

Edwin menjelaskan, usai berpegangan tali tersebut korban ini langsung diselamatkan keluarga dan pihak kapal.

"Jadi pada saat itu juga pihak keluarga serta para pekerja di kapal langsung menyelamatkan korban. Namun hingga kini kami masih belum mengetahui identitas pasang suami-istri tersebut," kata AKBP Edwin.

Meski dari keterangan pihak kapal bahwa masalah tersebut disepakati untuk diselesaikan secara internal keluarga.

Namun Edwin menegaskan bahwa Polres Lampung Selatan tetap melakukan penyelidikan.

"Kami tetap melakukan penyelidikan meski hasil koordinasi dengan pihak kapal yang mengatakan bahwa tidak ada laporan karena mereka akan menyelesaikan permasalahan ini secara internal keluarga," lanjut Edwin.***