Gempa Bumi Turki-Suriah Tewaskan 20 Ribu Orang, Kini Kelaparan dan Kedinginan Ancam Korban Selamat

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Pada hari ketiga, korban gempa Turki Suriah tembus 20.000 jiwa di mana kelaparan dan kedinginan mengancam warga yang selamat.

Tim penyelamat meskipun telah mengalami kelelahan terus melakukan pencarian yang telah berlangsung selama beberapa hari. 

Harapan untuk menemukan korban yang tertimbu reruntuhan semakin memudar seiring berjalannya waktu.

Banyaknya korban di hari kedua gempa Turki Surian telah melampaui korban bencana yang sama pada 1999 yang menelan korban jiwa mencapai 17.000.

Tayyip Erdogan selaku Presiden Turki disinyalir sedikit terlambat dalam memberikan bantuan terhadao korban gempa dan tentunya ini akan menjadi kesan buruk di tengah pesiapan pemilihan presiden yang akan digelar pada 14 Mei mendatang.

Sedangkan pihak PBB telah mulai berdatangan membawa bantuan bagi korban gempa Turki yang berhasil selamat.

Duka Korban Gempa Turki-Suriah Dalam Bingkai Foto

Salah seorang korban gempa di Suriah mengungkapkan jika anak-anak yang selamat di wilayag sana membutuhkan perlengkapan musim dingin dan makanan.

Menurutnya para warga tidak dapat tidur karena dinginnya cuaca yang menyelimuti wilayah tersebut.

Ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggah di tengah suhu dingin yang menusuk tulang.

Penampungan darurat seperti parkir supermarket, masjid, pinggir jalan atau di tengah reruntuhan, sangat membutuhkan makanan, air, dan pemanas.

Sekitar 40 pesen bangunan di kota Kahramanmaras Turki, pusat gempa megalami rusak berat.

Warga kota Kemalpasa, Turki beberapa orang terlihat memilih bantuan dalm sebuah kardus dan di kota Iskenderun warga juga berkeliling api unggun di pinggir jalan untuk menghangatkan badan.

Pihak pemerintah setempat menjelaskan sekitar 6.500 bangunan di Turki runtuh dan banyak lagi yang rusak.

Fahrettin Koca selaku Menteri Kesehatan Turki mengungkapkan jika korban tewas di Turki terus menanjak menjadi 17.406.

Sedangkan di Suriah sebanyak 3.300 orang yang tewas akibat gempa besar tersebut, dan di perparah dengan kondisi pertikaian di mana lokasi layanan bantuan yang berada di barat laut negara tersbeut dikuasai pemberontak.

Kondisi kota Jandaris, Suriah yang porak-poranda, di mana salah seorang warga kehilangan kehilangan tujuh anggota keluarganya, termasuk istri dan dua saudara laki-lakinya.

Ibrahim Khalil Menkaween yang merupakan salah satu korban mengatakan jika didaerahnya masih belum adanya bantuan yang datang.

“Situasi disini dangat parah dan tidak adanya bantuan bagi korban,” terang Ibrahim Khalil Menkaween seperti dilansir reuters.

Menurut salah satu pejabat Turki, sekitar 13,5 juta orang terkena dampak gempa yang membentang sekitar 450 km, mulai dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur. 

Tim penyelamat terus mencari korban yang selamat di lokasi bangunan yang runtuh di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku yang saat ini dalam kondisi tanpa aliran listrik.

Dalam pencarian korban, tim penyelamat beberapa kali meminta warga yang ada untuk dian agar mereka dapat mendengarkan suara dari bawah reruntuhan bangunan.

Banyak warga di Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan pelaratan pendukung untuk melakukan menyelamatkan korban yang terjebak.

Sedangkan Erdogan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan dan menjamin jika warga yang selamat akan segera kembali mendapatkan tempat tinggal.

Berbagai bantuan telah mendarat di Turki, salah satunya Yunani yang mengirimkan ribuan tenda, tempat tidur dan selimut pada Kamis 9 Februari 2023.***