HELOBEKASI.COM, Jakarta - Motif pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe telah terungkap. Tersangka, Tetsuya Yamagami, mengaku kesal pada Abe dan kelompok agama tertentu karena ibunya mengalami kebangkrutan usai memberi sumbangan besar.
Kepada penyidik, Yamagami mengatakan Abe telah membuat ibunya bangkrut karena memberikan sumbangan yang cukup besar untuk kelompok agama Unification Church atau Gereja Unifikasi.
Menurut Yamagami, seperti dimuat Kyodo News, itu adalah kelompok agama yang Abe promosikan.
Kepala gereja, Tomihiro Tanaka, mengonfirmasi bahwa ibu Yamagami merupakan anggota dari Gereja Unifikasi. Ia telah bergabung sejak 1998, namun berhenti dari 2009, dan melanjutkannya pada 2017.
Namun Tanaka menyebut Abe bukan merupakan anggota maupun penasihat dari gereja tersebut.
Menurut laporan dari kepolisian, gereja menolak untuk mengomentari lebih lanjut tentang sumbangan yang dimaksud.
Yamagami sendiri merupakan mantan pelaut, dan pernah bekerja sebagai operator di Kyoto. Ia kehilangan pekerjaannya karena masalah kesehatan.
Dari laporan NHK, Yamagami telah dua kali mengikuti Abe ke acara kampanye di Okayama pada 7 Juli, dan di Nara pada 8 Juli. Ia kemudian tiba di lokasi penembakan di Nara satu jam sebelum Abe mulai berbicara.
Kendati begitu, Yamagami membantah adanya motif politik dari kebencian tersebut. ***
Social Plugin