Eropa Cari Gas Tambahan dari Nigeria di Tengah Krisis Energi

 


HELOBEKASI.COM, Jakarta - Uni Eropa tengah mencari pasokan gas tambahan dari Nigeria di tengah krisis energi usai pengurangan impor dari Rusia. Penambahan pasokan dari Nigeria diperkirakan terjadi pada akhir Agustus 2022.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Energi Komisi Eropa Matthew Baldwin mengadakan pertemuan dengan pejabat Nigeria pada pekan ini.

Ia diberitahu bahwa negara produsen minyak terbesar Afrika itu meningkatkan keamanan di Delta Niger dan berencana untuk membuka kembali pipa Trans Niger setelah Agustus mendatang.

Sementara itu, produksi minyak dan gas di Nigeria terhambat oleh pencurian dan dan kerusakan jaringan pipa yang membuat terminal produsen gas Nigeria LNG Ltd di Pulau Bonny beroperasi pada kapasitas 60 

"Jika kita bisa mendapatkan hingga di atas 80 persen, pada saat itu, mungkin ada tambahan LNG yang bisa tersedia untuk kargo spot yang akan datang ke Eropa," kata Baldwin.

"Mereka (pejabat Nigeria) berkata kepada kami, 'Datang dan bicaralah dengan kami lagi pada akhir Agustus karena kami pikir kami dapat memberikan kemajuan nyata dalam hal ini'," lanjutnya.

Sementara itu, Komisi Eropa mengatakan bahwa negara-negara anggota UE harus mengurangi penggunaan gas mereka sebesar 15 persen dari Agustus 2022 hingga Maret 2023. Target awalnya akan bersifat sukarela, tetapi akan menjadi wajib jika Komisi menyatakan keadaan darurat.

Eropa juga tengah terancam krisis gas parah pada akhir pekan lalu akibat imbas gelombang panas yang menerpa wilayah itu. Pasalnya, gelombang panas berpotensi meningkatkan permintaan energi untuk membantu mendinginkan rumah dan kantor di benua itu.

Selain dihantam gelombang panas, beberapa negara di Eropa Seperti Prancis dan Spanyol saat ini juga sedang berjuang melawan kebakaran hutan. Lonjakan suhu mereka pastikan akan mendongkrak permintaan listrik untuk menyalakan unit pendingin udara.


Meski demikian, beberapa analis yakin krisis tak akan berlangsung lama. Keyakinan mereka dasarkan pada sumber daya alternatif yang dimiliki Eropa dan prediksi bahwa gelombang panas berakhir pada pertengahan minggu.

Selain itu, pembatasan impor gas alam Rusia juga diperkirakan membuat sejumlah negara Eropa kehabisan gas sebelum akhir musim gugur atau November 2022. Menurut Komisi Eropa, sekitar 45 persen dari impor gas alam Eropa datang dari Rusia.

Kini, Gas Infrastructure Europe mencatat pasokan gas Uni Eropa baru terisi 32 persen.

Tetapi blok tersebut bergerak cepat dalam mencari alternatif impor gas. Pada Maret lalu, para pemimpin Uni Eropa berjanji untuk mengurangi konsumsi gas Rusia sebesar 66 persen sebelum akhir 2022, dan untuk berhenti mengimpor minyak dan gas dari Rusia sepenuhnya pada 2027.

Blok tersebut juga sepakat dengan Amerika Serikat untuk mengimpor lebih banyak gas cair alam (LNG) mulai tahun ini.