Cacar Monyet Darurat Global, Kemenkes Perkuat Surveilans Kelompok Gay

 


HELOBEKASI.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bakal memperkuat dan memperbanyak deteksi dini atau aktivitas surveilans cacar monyet (monkeypox) pada kelompok gay di Indonesia.

Surveilans akan dilakukan bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk pula dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan upaya mitigasi itu dilakukan lantaran laporan dari sejumlah negara, sebagian besar yang terinfeksi cacar monyet adalah pria gay.


"Pada komunitas saat ini sesuai data kasus yang paling banyak di dunia pada kelompok gay, maka kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini bekerjasama dengan beberapa organisasi atau LSM," kata Maxi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/7).

Pemeriksaan deteksi cacar monyet paling banyak dilakukan di pintu masuk air dan udara lantaran mereka paling banyak menjadi pintu masuk bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

"Deteksi dini di airport dilakukan oleh KKP terutama PPLN dari Negara yang sudah ada kasus. Pemeriksaan meliputi cek suhu, memeriksa gejala-gejala monkeypox, terutama pada kulit kemerahan atau ruam, bintik-bintik merah, vesikel atau pustula yang gampang dilihat di bagian muka, juga di telapak tangan," ujarnya.

WHO melaporkan 16 ribu kasus temuan cacar monyet dari 75 negara. Adapun sejauh ini tercatat ada lima kematian karena cacar monyet. Deklarasi darurat ini akan membantu mempercepat pembuatan vaksin dan penerapan langkah-langkah guna membatasi penyebaran virus.

WHO juga merilis rekomendasi yang diharapkan bisa mendorong banyak negara mengambil tindakan. Tindakan itu di antaranya untuk menghentikan penularan virus dan melindungi mereka yang paling rentan terinfeksi

Sumber : CNN Indonesia