BEKASI, HELOBEKASI.COM - Plt. Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, mendorong agar produk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) pondok pesantren untuk segera didaftarkan dalam e-katalog Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Ia menyampaikannya saat menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam Program One Pesantren One Product (OPOP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Sebagai bentuk nyata dukungan Pemkab Bekasi terkait program ini, saya mendorong produk-produk tersebut didaftarkan di e-katalog Pemkab Bekasi, sehingga nantinya kita bisa memilih produk tersebut," ucap Plt. Bupati saat diwawancarai di Pondok Pesantren PINK 03, Tambun Selatan, Sabtu (16/4).
Ia juga telah menginstruksikan kepada Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Bekasi untuk memprioritaskan produk buatan dalam negeri dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
"Saya akan anjurkan semua Perangkat Daerah yang mau adakan kegiatan bisa memprioritaskan produk-produk dalam daerah," terangnya.
Sedangkan untuk program OPOP ini, Pemkab Bekasi mendukung penuh dan meminta agar seluruh pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bekasi untuk segera mendaftar dalam program tersebut, dikarenakan dari 285 pesantren yang ada, baru sebanyak 35 pesantren yang mengikutinya.
"Pesantren di Kabupaten Bekasi ada 285, yg masuk program OPOP ada 35. Masih sedikit itu, makanya kita berharap yang belum masuk agar mempersiapkan diri untuk bisa masuk program tersebut." ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam sambutannya mengatakan bahwa program tersebut dilaksanakan dengan harapan agar pondok pesantren yang ada di Jawa Barat dapat mandiri secara ekonomi dan tidak hanya bergantung pada bantuan negara.
"Selama ini pesantren tersebut kurang berdaya jika tidak ada bantuan negara. Kami coba naikkan pemberdayaan ekonominya melalui program ini," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa nantinya program ini akan memiliki 2 tahap, dimana di tahap pertama merupakan tahap pendaftaran hingga pondok pesantren berhasil memproduksi produknya secara mandiri. Lalu, di tahap kedua nantinya Pemprov Jawa Barat berencana untuk menyiapkan lahan dan pengelola bisnisnya agar produk-produk tersebut bisa lebih berkembang.
"Ini adalah tahap pertama dimana kita mengumpulkan pondok pesantren yang punya niat untuk mandiri secara ekonomi. Tahap kedua sedang diusahakan untuk kita siapkan lahan dimana bisa diproduksi secara besar dan dikembangkan." tuturnya.
Untuk diketahui, program OPOP merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren itu sendiri, agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna, Camat Tambun Selatan Junaefi, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat, serta Pimpinan Pondok Pesantren PINK 03 Muadji Haromain.
Reporter: ind
Editor : shn
Social Plugin