Anggota DPR Soroti tak Berfungsinya Sistem Peringatan Dini Gunung Semeru

  


JAKARTA,TVBERITANEWS.COM
 - Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengunjungi tidak bekerjanya Sistem Peringatan Dini pada bencana letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. 

Dia mempertanyakan kinerja Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kementerian ESDM yang menyatakan bahwa peringatan dini terkait dengan situasi gunung berapi.

“Tidak ada peringatan dini ini sangat berbahaya,” tegas Sartono sebagaimana dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (5/12/2021).

Anggota Fraksi Partai Demokrat seharusnya menilai Kementerian ESDM di bawah pimpinan Arifin Tasrif beserta jajarannya dapat fokus bekerja sesuai dengan masyarakat yakni dengan memberikan peringatan kepada mereka. 

“Harusnya dapat fokus. Jangan lupa yang lain,” sebutnya.

 Sartono memastikan, Komisi VII DPR akan segera memanggil jajaran Kementerian ESDM terkait hal ini. Menurutnya, hal ini penting untuk diselesaikan karena menyangkut keselamatan dan hidup orang banyak.

di baliknya, Gunung Semeru di Jawa Timur pada Sabtu (4/12) mengalami erupsi disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik yang cukup tebal. Bahkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang.

Namun demikian, berdasarkan laporan aktivitas gunung api di laman resmi Magma Indonesia, tercatat tidak ada peringatan dini yang menyebutkan bahwa gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut bakal erupsi.

Laporan terakhir yang masuk ke Magma Indonesia tercatat pada 3 dan 2 Desember 2021. Pada Jumat (3/12), laporan itu menyebutkan bahwa gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Secepatnya kawah tidak teramati. 

Kemudian, cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah barat. Tidak ada peringatan dini atas peristiwa yang berdampak pada warga di Lumajang, Jawa Timur itu juga menjadi sorotan dari warganet.

Bahkan, Kepala Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra mengakui tidak ada peringatan dini atas peristiwa yang berdampak pada warga di Lumajang..   ***